KOMPETENSI DASAR
3.1 MEMAHAMI JENIS BAHAN TEKNIK
4.1 MEMILAH JENIS BAHAN TEKNIK
MATERI :
DASAR TEKNIK
A. JENIS BAHAN TEKNIK
Bahan teknik adalah jenis material yang banyak dipakai dalam proses rekayasa dan industri. Meliputi: bahan logam dan non logam.
1. Bahan Logam
Bahan logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat sifat kuat, lihat, keras, penghantar listrik dan panas, mengkilap dan umumnya mempunyai titik cair tinggi.
Bahan logam adalah semua jenis bahan yang mengandung unsur logam atau hanya sedikit mengandung unsur non logam.
a. Sifat Sifat Logam
Sifat-sifat logam yang sangat erat hubungannya dengan pemakaiannya, dapat digolongkan menurut sifat-sifat mekanis, fisika, kimia serta sifat teknologis.
1) Sifat Mekanis
Sifat mekanis suatu logam adalah kemampuan atau kelakuan logam itu untuk menahan beban beban yang dikenakan dikenakan kepadanya, baik pembebanan statis atau dinamis pada suhu biasa, suhu tinggi ataupun suhu di bawah 0 derajat.
Yang dimaksud dengan beban statis yaitu beban yang tetap baik besar maupun arahnya nya pada setiap saat. Sedangkan yang dimaksud dengan beban dinamis yaitu beban yang besar dan arahnya berubah menurut waktu. Beban statis dapat berupa beban tarik, tekan, lentur, puntir, geser dan kombinasi dari beban tersebut. Sedangkan beban dinamis dapat berupa beban-beban tersebut, beban tiba-tiba, berubah-ubah dan beban jalar.
Sifat mekanis logam ditentukan oleh keadaan pembebanan yaitu statis atau dinamis yang menyangkut frekuensi pembebanan, kecepatan, lama pembebanan, keadaan lingkungan, suhu, tekanan dan besar pembebanan. Sifat-sifat mekanis logam itu diantaranya berupa kekuatan kekenyalan, kelihatan, kekerasan, kegetasan, keuletan, tahan aus, batas kelelahan, batas penjalaran dan kekuatan stress-rupture.
2) Sifat Fisik
Sifat fisik adalah kelakuan bahan karena mengalami peristiwa fisika seperti adanya pengaruh panas dan listrik.
Sifat karena pengaruh panas antara lain sifat-sifat karena proses pemanasan sampai mencair atau sebaliknya, dan sifat karena perubahan perubahan ukuran dan struktur oleh pengaruh panas. Titik cair dan titik didih logam merupakan transisi perubahan fasa. sedangkan pemuaian panas dan konduktivitas panas adalah ukuran dari sifat tahan terhadap perubahan dimensi dan kemampuan memindahkan panas.pengaruh panas dapat juga merubah struktur bila kombinasi pemanasan dan pendinginan dilakukan pada laju tertentu. Hal ini banyak mempengaruhi atau dapat berupa sifat mekanis dari bahan. Proses ini dikenal dengan nama perlakuan panas atau heat treatment.
Sifat listrik yang terkenal adalah tahanan dari suatu bahan terhadap aliran listrik. sedangkan kebalikannya adalah daya hantar yaitu kesanggupan bahan untuk mengalirkan listrik. Kekuatan dielektrik adalah kemampuan bahan untuk menahan terjadinya aliran listrik. Sedangkan konstanta dielektrik adalah perbandingan antara jumlah muatan listrik yang tertampung pada suatu kapasitor di mana bahan ada di dalamnya, terhadap jumlah muatan listrik yang tertampung pada keadaan kapasitor tak terisi bahan tersebut vakum.
3) Sifat Kimia
Sifat kimia dari bahan mencakup antara lain kelarutan bahan tersebut pada larutan, basa atau garam dan pengoksidasian terhadap bahan tersebut. hampir seluruhnya dari sifat-sifat kimia ini erat hubungannya dengan kerusakan atau deteriosasi secara kimia. Hampir semua bahan akan mengalami gejala serupa atau gejala korosi dan ketahanan bahan terhadap serangan korosi ini merupakan hal yang sangat penting dalam praktek.
Korosi adalah kerusakan bahan karena pengaruh lingkungan titik ada dua macam korupsi secara garis besar yaitu korosi karena reaksi kimia langsung dan korosi karena efek galvanis. Korosi dapat dilihat pada peristiwa pelarutan suatu logam, dan korosi galvanis yang juga disebut korosi elektrokimia adalah peristiwa reaksi kimia karena perbedaan potensial antara dua macam logam atau dua macam fasa yang berlainan pada suatu logam.
Ada beberapa logam yang terkorosi pada permukaan nya yang mana lapisan korosi tersebut merupakan lapisan pelindung, umpamanya aluminium atau tembaga titik lapisan oksida yang terjadi pada permukaan logam tersebut karena korosi diudara akan merupakan lapisan pelindung dari serangan korosi selanjutnya.
Untuk mencegah terjadinya korosi pada suatu bahan sering digunakan cara melapis bagian luarnya dengan cat atau dengan bahan yang sangat tahan korosi seperti nikel, chrome.
4) Sifat Teknologis
Sifat teknologis adalah sifat atau kelakuan suatu bahan yang timbul dalam proses pengolahannya. Sifat ini harus diketahui lebih dahulu sebelum pengolahan bahan dilakukan.
Pengujian teknologis yang perlu dilakukan antara lain meliputi pengujian dalam mampu las (weldability),mampu mesin (machineability), mampu cor (cast ability) dan mampu keras (hardenability).
b. Golongan dari Bahan Logam
Logam dapat dibagi dalam beberapa golongan, sebagai berikut:
1) Logam berat: besi, nikel, krom, tembaga, timah putih, timah hitam dan seng.
2) Logam ringan: aluminium, magnesium, titanium, kalsium, kalium, natrium dan barium.
3) Logam mulia: emas, perak dan platina.
4) Logam refraktori (logam tahan api): Wolfram, molibden, titanium, dan zirkonium.
5) Logam Radioaktif: uranium, radium.
c. Jenis-jenis Logam
Secara umum bahan logam dibedakan menjadi logam besi (Ferro) dan logam bukan besi (non Ferro).
1) Logam Besi (Ferro)
Logam ferro adalah suatu bahan yang mengandung unsur kebesi-besian. Contoh penggunaan dapat dilihat dalam tabel 1 ikhtisar logam ferro.
TABEL I
IKHTISAR LOGAM FERRO
2) Logam Bukan Besi (Non Ferro)
Logam non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi titik logam non ferro dapat kita bagi dalam logam non ferro berat seperti tembaga, timah, timah hitam dan Logam non ferro ringan seperti aluminium dan magnesium.
2. Bahan Non Logam
Bahan non logam mencakup bahan organik yang berasal dari alam (tumbuh-tumbuhan atau hewan atau bahan yang mengandung karbon).
a. Bahan Alam
Bahan alam merupakan bahan baku produk yang diperoleh dan digunakan secara langsung dari bahan alam, oleh karena itu produk akhir yang menggunakan bahan baku ini akan memiliki sifat yang sama dengan bahan asalnya. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain kayu, sepatu karet, kulit, keramik, cellulossa, dll.
b. Bahan-Bahan Tiruan (Syntetic Materials)
Bahan-bahan tiruan (syntetic materials) diperoleh dari senyawa kimia dengan komposisi berbagai unsur akan diperoleh suatu sifat tertentu secara spesifik atau sifat yang menyerupai sifat bahan alam. Bahan ini dikenal sebagai bahan plastik ( plastics materials). Bahan plastik yang terbentuk dari ikatan rantai atom-atom serta terdiri atas "beberapa unit" ikatan rantai atom-atom tersebut. Oleh karena itu, pengikatan dengan melekul-molekul kecil ini dikenal sebagai "Polymerization". Contoh dari bahan jenis ini ialah Polythene.
Daftar Pustaka
A.Gunarto, S.T. , Joko Pramono, Drs. 2017. Dasar Perancangan Teknik Mesin SMK/MAK Kelas X. Jogjakarta: Penerbit Andi
Wahyudin K, Ir. , Wahjoe Hidayat, Drs. 1978. Pengetahuan Logam Jilid 2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Solih Rohyana, Drs. 1999. Pengetahuan dan Pengolahan Bahan SMK. Bandung: Humaniora Utama Press (HUP)-Anggota Ikapi. Untuk Memacu Produktivitas.