MATPEL CNC DASAR KELAS XI KD 3.3 DAN 4.3 (BAGIAN 1)

KOMPETENSI DASAR :

3.3  Menerapkan teknik pemrograman mesin bubut CNC

4.3  Melaksanakan pemrograman mesin bubut CNC


Materi :



4. Pemrograman Mesin CNC

    Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap blog per blog  untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC diperlukan:


a. Metode pemrograman

    Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua, yaitu:

1) metode incremental

    Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensi nya selalu berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini:



Gambar 2.1 Skema metode incremental


   2)  Metode Absolut

      Adalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya selalu tetap yaitu satu titik/tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran berikutnya. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.




Gambar 2.2 Skema metode Absolut


b. Bahasa pemrograman

    Bahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok dengan menggunakan kode huruf, angka dan simbol. Di dalam mesin perkakas CNC terdapat perangkat komputer yang disebut dengan Machine Control Unit (MCU). MCU ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam  bentuk gerakan persumbuan sesuai bentuk benda kerja. Kode-kode bahasa dalam mesin perkakas CNC dikenal dengan kode G dan M, di mana kode-kode tersebut sudah distandarkan oleh ISO atau badan internasional lainnya. Dalam aplikasi kode huruf angka dan simbol pada mesin perkakas CNC bermacam-macam tergantung sistem kontrol dan tipe mesin yang dipakai, tetapi secara prinsip sama. Sehingga untuk pengoperasian mesin perkakas CNC dengan tipe yang berbeda tidak akan ada perbedaan berarti titik. Misal: mesin perkakas CNC dengan sistem kontrol EMCO, kode-kodenya dimasukkan ke dalam standar DIN. Dengan bahasa kode ini dapat berfungsi sebagai media komunikasi antar mesin dan operator, yakni untuk memberikan operasi data kepada mesin untuk dipahami. Untuk memasukkan data program ke dalam memori mesin dapat dilakukan dengan keyboard atau perangkat lain (disket, kaset dan melalui kabel RS-232)


c. Sistem persumbuan pada Mesin Bubut CNC TU-2A

   Sebelum mempelajari sistem penyusunan program terlebih dahulu harus memahami betul sistem persumbuan Mesin Bubut CNC TU-2A. 

Ilustrasi Gambar 2.3 di bawah ini adalah skema eretan melintang dan eretan memanjang, dimana mesin dapat diperintah bergerak sesuai program


Gambar 2 3 Skema persumbuan Mesin Bubut CNC-TU2A

Pada umumnya gerakan melintang Mesin Bubut adalah sumbu X sedangkan gerakan memanjang Mesin Bubut adalah sumbu Z.


d. Contoh pemrograman        
 
Berikut contoh pemrograman dengan metode absolut dan incremental. Program berikut adalah langkah finishing pengerjaan suatu benda kerja.

1) Contoh program inkremental
pemrograman secara inkremental adalah pemrograman dengan perhitungan yang didasarkan pada posisi 0 berada, artinya gerakan tool berikutnya didasarkan pada posisi tool sebelumnya. Untuk lebih jelasnya lihat ilustrasi di bawah ini serta cermati angka-angkanya.




Gambar 2.4 Contoh gambar untuk pemrograman

Buatlahsusunan program proses finishing dari gambar benda kerja diatas dengan metoda pemrograman inkremental.

      Susunan program untuk Finishing





2) Contoh program Absolut

    Penyusunan program Absolut sistem penghitungannya didasarkan pada satu titik referensi. Nilai X adalah diameter benda kerja sedangkan nilai X adalah jarak dari titik referensi ke arah memanjang. Untuk lebih jelasnya lihat ilustrasi di bawah ini serta cermati angka-angkanya.


     Gambar 2.5 Contoh gambar untuk pemrograman


buatlah susunan program proses finishing dari gambar benda kerja di atas, dengan metode pemrograman absolut.





          




9 komentar: