Kompetensi Dasar
3.8 Memahami dasar-dasar kelistrikan
4.8 Mempraktikkan dasar-dasar kelistrikan
Materi :
DASAR KELISTRIKAN DAN SISTEM KONTROL
A. Prinsip Dasar Kelistrikan
Sesuai dengan hukum kekekalan energi, bahwa energi dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Energi listrik sebagai salah satu bentuk energi memenuhi hukum ini. Dari berbagai bentuk energi, listrik merupakan energi yang mudah diubah menjadi berbagai macam energi sehingga energi listrik banyak di gunakan oleh manusia.
Contoh :
1. Energi listrik dapat diubah menjadi energi kimia : pengisian aki
2. Energi listrik dapat diubah menjadi energi kalor : setrika listrik
3. Energi listrik dapat diubah menjadi energi bunyi : bel listrik
4. Energi listrik dapat diubah menjadi energi gerak : motor listrik
Berikut ini merupakan salah satu contoh bentuk energi yang sesuai dengan hukum kekekalan energi
1. Arus Listrik
Setiap peralatan listrik dapat berfungsi bila dilalui arus listrik. Arus listrik merupakan sejumlah elektron yang mengalir pada suatu penghantar dalam tiap detiknya. Arus listrik dilambangkan dengan huruf I dan diukur dengan satuan ampere. Pada suatu rangkaian akan mengalir arus apabila memenuhi syarat-syarat berikut.
a. Adanya sumber tegangan
b. Adanya alat penghubung
c. Adanya beban
Pada kondisi sakelar S terbuka, maka arus tidak akan mengalir melalui beban. Apabila sakelar S di tutup, maka akan mengalir arus ke beban R dan amperemeter akan menunjuk. Dengan kata lain, syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.
2. Tegangan Listrik
Tegangan merupakan dorongan atau tenaga yang memungkinkan terjadi arus listrik. Tegangan listrik dibedakan menjadi dua, sebagai berikut :
a. Tegangan Listrik Direct Current (DC)
Tegangan listrik DC memungkinkan arus listrik hanya mengalir pada satu arah saja, yaitu dari titik satu ke titik lain dan nilai arus yang mengalir adalah konstan/tetap
b. Tegangan Listrik Alternating Current (AC)
Tegangan arus AC memungkinkan arus listrik mengalir dengan dua arah pada tiap-tiap setengah siklusnya. Nilainya akan berubah-ubah secara periodik.
3. Resistansi (Tahanan)
Resistansi (tahanan) dapat di artikan sebagai apapun yang dapat menghambat aliran arus listrik dan mempengaruhi besarnya arus yang dapat mengalir. Pada dasarnya semua material adalah konduktor (penghantar), namun resistansi lah yang menyebabkan sebagian material disebut isolator. Disebut isolator karena memiliki resistansi yang besar. Disebut konduktor jika memiliki resistansi yang kecil.
4. Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan rumus :
Keterangan :
I : Arus listrik yang mengalir pada sirkuit dinyatakan dalam Ampere (A)
V : Tegangan yang diberikan pada sirkuit dinyatakan dalam Volt (V)
R : Tahanan pada sirkuit dinyatakan dalam Ohm
5. Rangkaian Listrik
Agar sistem kelistrikan dapat bekerja, listrik harus mengalir dalam suatu rangkaian yang lengkap dari asal sumber listrik melewati komponen-komponen dan kembali lagi ke sumber listrik. Aliran listrik tersebut minimal memiliki satu lintasan tertutup, yaitu suatu lintasan yang dimulai dari titik awal dan akan kembali lagi ke titik semula tanpa terputus dan tidak memandang seberapa jauh atau dekat lintasan tempuh.
a. Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri).
b. Rangkaian Paralel
Rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel).
c. Rangkaian kombinasi
Rangkaian Listrik yang disusun dengan menggabungkan seri dan paralel.
Contoh gambar lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar